- Ibunya Positif COVID-19, Pelajar SMA Ini Rawat 2 Adiknya Lebih 1 Bulan
- Ingin Rujuk, Curi Celana Dalam Mantan Istri Demi Ajak Balikan
- Top Trending! Jessica Jane Ungkap Skandal Perselingkuhan Ericko Lim dan Listy Chan di Instagram
- Heboh Kasus Mahasiswa Minta Jatah Seks ke Mantan, Ini Ungkapannya
- Kebiasaan Seks Anal, Tega Cabuli 2 Balita yang Masih Darah Dagingnya
Keluyuran, Anak-anak Tak Betah di Rumah Saat Virus Corona

Berbagai imbauan terus disampaikan oleh pemerintah kepada masyarakat untuk mendukung penghentian penyebaran Virus Corona (Covid-19), salah satunya ialah dilarang untuk berkerumun di luar rumah.
Berdasarkan dari hasil survei, anak-anak ternyata masih belum mengikuti imbauan yang disarankan oleh pemerintah tersebut.
Survei jajak pendapat yang dilakukan UNICEF pada 27-31 Maret 2020 melalui platform U-Report dengan melibatkan 100 ribu responden, dimana 4 ribu diantaranya adalah anak-anak berusia 16 sampai 18 tahun.
Pertanyaan yang diajukan ialah apakah dalam tujuh hari terakhir ini anak-anak keluar rumah untuk kepentingan selain membeli makanan ataupun berobat. Hasilnya, 40 persen yang masih melakukannya.
“Artinya larangan untuk berkumpul, larangan ketika berpergian atau dirumah saja pesan-pesan tersebut perlu diperkuat lagi,” kata Spesialis Komunikasi Perubahan Perilaku dari UNICEF.
Kemudian perasaan masing-masing anak pun ditanyakan dalam survei jajak pendapat dengan menggunakan emoji. Ada sebanyak 30 persen anak-anak merasa saat ini cukup baik dan 28 persen merasa tidak cukup baik.
Lalu, 34 persen anak-anak yang merasa ketakutan ketika mendengar Virus Corona. Sedangkan 19 persen lainnya merasa penuh dengan harapan.
Menurut Rizky temuan itu penting agar ada intervensi yang baik dan benar bagi anak-anak soal Virus Corona.
“Saya pikir ini informasi yang luar biasa, informasi yang penting buat kita untuk dengar suara anak-anak untuk bisa kemudian merespon konsen mereka memberikan intervensi yang baik yang benar buat mereka semua,” pungkasnya.